Monday, November 8, 2010

SELAGI PINTU TAUBAT MASIH TERBUKA ^_^

 "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 39:53)

 

Pagi itu di Madinah Al
Munawarah dalam sebuah kesempatan Umrah di tahun 2007, seorang ustadz
pembimbing dihadang oleh seorang jemaahnya saat sarapan pagi di restoran hotel.
Jemaah tersebut meminta waktu sang ustadz untuk berkonsultasi sedikit dari
permasalahan.

"Ustadz..., apakah bila
seseorang mempunyai dosa yang menggunung kemudian dia bertaubat dan minta ampun
kepada Allah maka taubatnya akan diterima?"

Sambil tersenyum sang ustadz
menjawab enteng, "Tentu taubatnya akan Allah terima!"

"Tapi ustadz, ada seorang
sahabat saya yang kebetulan sedang berumrah dan ada di Madinah saat ini, dan ia
ragu kalau taubatnya tidak diterima oleh Allah...!" sambung sang jemaah.

"Mengapa ia masih
ragu?!" sahut pak ustadz.

"Sebab dia pernah
melakukan dosa zina, Ustadz!" tandas sang jemaah.

Sambil menampakkan wajah penuh
keteduhan dan keseriusan, sang ustadz berkomentar, "Peluang untuk
bertaubat akan senantiasa terbuka untuknya...!"

"Tapi ustadz, zina yang
dia lakukan nggak cuma sekali...!" jelas sang jemaah. "Memangnya
berapa kali zina yang dilakukannya...?" tanya sang ustadz penasaran.

"100 kali zina mungkin
pernah dia lakukan, Ustadz!" imbuh sang jemaah.

"Astaghfirullahal
Adzhiim....!" terdengar sang ustadz beristighfar sebab kaget
mendengarnya. Terlihat rona dan mimik wajah sang ustadz berubah sebab
keterjutan itu.

Mendapati hal itu sang jemaah
bertanya sekali lagi kepada gurunya tadi, "Kalau dosa zina sebanyak
itu..., apakah ada kesempatan bertaubat untuknya, Ustadz?!"

Sang ustadz mengela nafas
kemudian berkata, "Tentu..., kesempatan bertaubat akan selalu terbuka
untuknya. Kedua tangan Allah Swt akan terbentang di waktu malam, agar orang
yang berdosa di waktu siang sempat bertaubat. Kedua tanganNya pun akan selalu
terbuka di waktu siang, agar orang yang berdosa di waktu malam sempat untuk
bertaubat.[1]
Pintu taubat selalu terbuka untuk hamba Allah sepanjang waktu. Baik siang,
malam, pagi ataupun petang...!!!"

Mendengar penjelasan ini sang
jemaah merasa agak nyaman. Terdengar jemaah itu bergumam lalu ia pun
melanjutkan bicara, "Kayaknya sahabat saya itu tidak berzina sebanyak 100
kali deh, Ustadz!"

Mendengarnya sang ustadz
berharap dalam hati bahwa angka zina yang dilakukannya tidak mencapai sebanyak
itu. Namun sang ustadz teramat kaget begitu mendengar sang jemaah melanjutkan
kalimatnya.

"Kayaknya 200 kali
zina juga lebih dia lakukan...!!!" imbuh sang jemaah.

"ASTAGHFIRULLAHAL
AZHIM....!!!" sang ustadz beristighfar kepada Allah dengan suara yang
lebih keras dari sebelumnya. Tak terbayang oleh sang ustadz tentang sosok hamba
Allah Swt yang berani melakukan dosa zina sebanyak itu. Sang ustadz merenung
dan memikirkan kelakukan manusia bejat ini, hingga rona wajah sang ustadz
sungguh berubah secara drastis.

Mendapatinya sang jemaah kembali
mengejar, "Ustadz, kalau dosa sebanyak itu.... apakah bila ia bertaubat
maka akan diterima oleh Allah?!"

Berat sebenarnya sang ustadz
menata hati saat mendengar peristiwa ini. Namun sang ustadz mencoba untuk
tersenyum dan meyakinkan jemaahnya dengan ucapan, "Meski dosa tiada
terhitung. Meski dosa setinggi langit, bahkan bila dosa itu sepenuh bumi.
Selagi sang hamba bertaubat dan beristigfar kepada Allah, maka pasti Allah Swt
akan menerima taubat dan memberi ampunan untuknya![2]

Jawaban ustadz terakhir membuat
sang jemaah merasa lega. Ia mulai tersenyum dan kemudian mengatakan,
"Alhamdulillah...., kalau memang demikian maka saya akan menyampaikan
kabar ini kepada sahabat saya itu. Semoga ia yakin bahwa taubatnya akan Allah
terima. Tapi ustadz, supaya dia bisa dengar langsung... bisakah saya ajak dia
untuk bertemu dengan ustadz?"

"Dengan senang hati saya
bersedia berjumpa dengannya. Silakan datang ke kamar 709. Saya tunggu ya di
kamar pukul 8 pagi ini...! terang pak Ustadz.

 

Sejurus kemudian sang ustadz
meninggalkan jemaahnya di meja restoran. Beliau pergi menuju kamarnya sambil
terus berucap istighfar kepada Allah Swt karena sulit membayangkan betapa besar
dosa yang dilakukan oleh hamba Allah Swt seperti yang diceritakan jemaahnya.
Beliau masuk ke kamar, lalu tepat pukul 8 pagi, sang ustadz mendengar pintu
kamarnya diketuk oleh seseorang. Sang ustadz sigap bangkit untuk membuka pintu,
dan ia menduga di balik pintu kini sudah berdiri dua orang manusia. Pertama
adalah jemaah yang sudah dikenalnya, dan satunya lagi adalah sahabat jemaahnya
yang katanya pernah melakukan dosa zina bahkan 200 kali lebih!

 

***

 

Sayang..., begitu sang ustadz
membuka pintu ternyata di sana hanya berdiri sesosok pria yang tiada lain
adalah jemaahnya sendiri. "Mana sahabatmu yang mau konsultasi...?"
sang ustadz menanyakan.

"Tadinya dia sudah mau ke
sini, namun setelah berpikir beberapa lama ia mengutusku saja untuk menemui
ustadz. Dia bilang, ia malu berjumpa dengan ustadz!" jelas sang jemaah.

"Ya sudah kalau begitu,
silakan masuk!" sahut pak ustadz.

 

Jemaah itu kemudian masuk ke
kamar sang ustadz. Dia duduk di salah satu kursi yang ada dalam kamar itu.
Sedikit pembicaraan awal pembuka suasana mulai terdengar, hingga sang jemaah
itu kembali bertanya hal yang sama kepada sang ustadz, "Apakah bila dosa
zina bahkan hingga lebih 200 kali akan bisa diampuni oleh Allah bila sang hamba
mau bertaubat...?!"

Sang ustadz mencoba meyakinkan
dengan berbagai macam dalil Al Quran dan hadits yang menyatakan bahwa Allah Swt
adalah Maha Penerima taubat. Berkali-kali usai membacakan dalil sang ustadz
menegaskan, "Pasti Allah Swt akan menerima taubat hambaNya!!!"

 

Jawaban-jawaban ustadz itu
rupanya sudah cukup melegakan bagi sang jemaah. Usai berdiskusi selama setengah
jam lamanya akhirnya sang jemaah kemudian menyalami tangan sang ustadz. Dengan
mata berkaca-kaca jemaah itu kemudian berkata, "Ustadz mohon maaf ya..., orang
durjana yang berzina lebih dari 200 kali itu tiada lain adalah saya orangnya!!!"

 

Bagai disambar petir sang
ustadz teramat kaget mendengarnya. Seolah tak percaya mendengar penuturan itu,
kedua mata sang ustadz memandangi jemaahnya yang kini sedang menangis di
hadapannya mulai dari atas ke bawah hingga dia pandangi dengan cara yang sama
berulang-ulang. "Kok bisa ya, ia melakukan semua dosa ini...?!" gumam
sang ustadz dalam hati. Namun sang ustadz menyadari bahwa ia sudah menjamin
pintu taubat bagi pelaku zina sebanyak ini. Ia tidak akan menarik ucapannya
lagi! Akhirnya sang ustadz memeluk jemaahnya dan ada kehangatan iman yang kini
menjalar masuk menembus relung hati sang jemaah.

 

***

 

"Maafkan saya, Ustadz!
Saya harus berbohong dalam masalah ini. Saya semula khawatir ustadz akan marah
kepada saya bila tahu saya melakukan dosa sebanyak ini... Makanya saya
berpura-pura bahwa yang melakukan ini adalah sahabat saya. Sungguh saya ingin
bertaubat kepada Allah Swt atas semua dosa zina yang pernah saya lakukan.
Apalagi sekarang Allah Swt sudah beri saya seorang istri shalihah yang
berjilbab. Bahkan dua orang anak saya adalah perempuan. Setiap kali mau pergi
meninggalkan rumah, saya merasa amat khawatir bila mereka bertiga akan digagahi
oleh pria lain, seperti yang sering saya lakukan dengan banyak wanita. Saya gak
sanggup menanggung dosa ini, Ustadz...!!!"

 

Sang ustadz merasa iba dan
haru mendengar penuturan taubat seorang jemaahnya. Beberapa petuah untuk
bertaubat dan beristighfar diajarkan oleh sang ustadz untuk ketenangan hati
jemaahnya.

Akhirnya usai mendapatkan
ketenangan batin itu, sang jemaah berpamitan dan ustadz pun melepasnya hingga
ke depan pintu kamar. Lalu pintu itu pun tertutup kembali.

 

***

Sang ustadz menghirup nafas yang
dalam usai tamunya pergi. Kini sang ustadz mulai mengerti betapa berat beban
dosa yang dipikul orang pelakunya. Dan betapa usai bertaubat dan beristighfar
kepada Allah terdapat banyak kedamaian, ketenangan dan ketentraman jiwa.

"Sungguh taubat &
istighfar akan membawa orang yang melaksanakannya bersih jiwa dan
pikiran!!!" simpul pak Ustadz.
sekadar secebis ilmu yg ingin dikongsi bersama... ^_^

1 comment:

  1. smoga kita tergolong dlm klgn org beriman,,
    dan perginya kita dgn khalimah syahadah

    ReplyDelete